Guna menyikapi berbagai persoalan bangsa dan situasi yang semakin memprihatinkan sekaligus menjadikan Ramadhan 1446 H sebagai bulan refleksi bagi seluruh unsur bangsa, forum MDGB-PTNBH menyelenggarakan 8 (delapan) seri webinar dengan tema “Menyalakan Nurani Bangsa”.
Dewan Guru Besar UGM yang pada tahun 2024/2025 ini diberi kepercayaan selaku Ketua Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MDGB-PTNBH) tetap mendukung visi majelis menjadi: organisasi pemikir bangsa yang berperan nyata dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran Bangsa Indonesia. Sedangkan rumusan misinya adalah: mengembangkan karakter dan jatidiri bangsa; mengembangkan keilmuan dan pemikiran strategis; mengembangkan sumberdaya insani perguruan tinggi; mengembangkan norma etika budaya akademik, dan integritas moral; serta mengoptimalkan peran guru besar dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.
Salah satu kegiatan MDGB-PTNBH yaitu Kuliah Bestari (KB) yang merupakan wahana mengembangkan ilmu dan menyulam pengalaman yang dituangkan dalam didiskusikan dan dituliskan secara kritis reflektif. Sumbangan dari para Gurubesar yang tergabung dalam MDGB-PTNBH beserta mitra kerja dalam bentuk KB ini bertujuan untuk memperteguh wawasan dan turut serta memberi solusi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara berkala KB hadir menjadi ajang pertukaran ide dan gagasan yang dapat diikuti secara terbuka oleh kalangan sivitas akademia, pemerintahan, bisnis dan industri, media serta masyarakat umum. KB juga mendorong silaturahim keilmuan yang dilakukan dalam mewujudkan ilmu yang diamalkan menjadi manfaat migunani.
Keberagaman ilmu dan latar belakang para pembicara menjadi warna-warni yang menghiasi cakrawala pemikiran yang didiskusikan dalam suasana kebebasan mimbar akademik. Isu strategis masa depan dan isu aktual yang sedang berlangsung dibahas secara paradigmatis maupun praxis dengan data dan analisis kritis. Pemikiran tersebut dibahas melalui diskusi yang saling “asih, asah, asuh” sehingga menjadi pemikiran yang dapat ditawarkan ke berbagai pihak baik itu pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat lokal dan global.
KB sebagai diskusi membuka wawasan dan mempertajam pemahaman secara berkala didokumentasikan dan dipublikasikan, sehingga dapat diketahui peta perkembangan pemikiran dan manfaatnya bagi perbaikan dan kebaikan ilmu pengetahuan, kelembagaan, pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Publik secara luas dapat menimba ilmu dan pengalaman dari KB, guna disemaikan dalam berbagai kehidupan nyata.
Untuk Spesial Ramadan tahun 1446 H atau tahun 2025 Masehi ini, KB mengangkat tema “Menyalakan Cahaya Nurani Bangsa Bestari’. Bestari artinya luas dan dalam pengetahuannya, Berperangai baik, Bertutur kata yang santun, Berbudi pekerti luhur. Bestari pun juga cerdas dan kritis, bersikap tegas bukan kasar, bertindak tepat-cepat-terukur dalam hal mengembangkan norma etika budaya akademik, dan integritas moral.
Waktu | Topik |
Selasa, 18 Maret 15.30 – 17.30 WIB |
Pembangunan Kualitas Manusia |
Rabu, 19 Maret 15.30 – 17.30 WIB |
Peran Pendidikan Tinggi dan Peran Sain Teknologi |
Kamis, 20 Maret 15.30 – 17.30 WIB |
Penegakan Hukum dan Keadilan |
Jumat, 21 Maret 15.30 – 17.30 WIB |
Liberalisasi Perdagangan, Kran Impor dan Dampak Deindustrialisasi |
Sabtu, 22 Maret 15.30 – 17.30 WIB |
Korupsi Kronis Di Mana-mana |
Minggu, 23 Maret 15.30 – 17.30 WIB |
Nepotisme dan Kolusi Akar Kerumitan Birokrasi |
Senin, 24 Maret 15.30 – 17.30 WIB |
Merosotnya Demokrasi, Politik Oligarkhi dan Pejabat Bonek (Boneka) |
Selasa, 25 Maret 15.30 – 17.30 WIB |
Krisis Energi, Lingkungan Hidup dan Kebencanaan |
Kita perlu prihatin dengan munculnya gerakan masyarakat bertagar “Indonesia Gelap” sekaligus kenyataan akan lunturnya moral etika dalam kehidupan berbangsa-bernegara, konstitusi dan perundangan yang absurd dan amburadul, penegakan hukum yang tebang-pilih dan tidak adil, sistem politik yang dikuasai oligarkhi, praktik nepotisme-kolusi-korupsi, sesat pikir di kalangan elit terkait praktik pembangunan, kebijakan yang tidak berorientasi kepentingan rakyat, serta meluasnya ketidakpercayaan rakyat pada pemerintah. Lebih khusus lagi, kasus yang disoroti publik adalah diresmikannya Danantara yang penuh kontroversi, kerugian BUMN akibat korupsi-politik, kasus Pertamina yang menjual BBM oplosan, pagar laut reklamasi dan rencana pembuatan giant-great-wall yang melawan alam, pertambangan yang dikuasai asing, pembukaan kran impor yang mematikan usaha rakyat, de-industrialisasi, terjadinya PHK dan pengangguran dimana-mana, serta jeratan judi online (judol & pinjol) dan kemaksiatan yang merajalela. Semoga rangkaian webinar yang diselenggarakan MDGB-PTNBH ini menginspirasi solusi bagi berbagai persoalan bangsa ini.
Penulis: Heru Sutrisno
Editor: Wahyudi Kumorotomo