Senin (19/08) Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (DGB UGM) kedatangan para Alumni lintas keilmuan dan keahlian yang memang sedang ada kegiatan di Gedung Pusat UGM. Prof. Baiquni selaku Ketua DGB menerima langsung diruangannya yang dahulu teman-teman sempat merasakan perkuliahan pada dekade 1980an.
Hadir dalam kunjungan diantaranya Direktur Sustainitiate Ir. Nazir Foead, M.Sc yang baru meluncurkan buku berjudul “Menuju Indonesia Emas” di ruang Multimedia 1 UGM, Direktur Forest and Wildlife WWF Indonesia Dr. rer. silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Sc., Direktur Yayasan Mapa Bhakti Lestari Januar Wida Wicaksono, S.S., didampingi Pembinanya Ferry Iskandar, S.TP., Pengawas Aisyah Hilal, S.S., dan Anang Agus Susanto, S.E, Commercial Director ARBio – Saraswanti Genomic Institute (SGI) yaitu Sandhya Yuddha, S.H., dan Dwi Oblo fotografer dan juga kontributor tetap untuk Thomson-Reuters, National Geographic Indonesia, dan National Geographic Traveler.
Perbincangan terkait isu kemasyarakatan dan lingkungan dengan suasana ringan, santai dan bernostalgia banyak memunculkan gagasan aksi nyata. Ada beberapa pertanyaan di sela-sela diskusi tentang peran Guru Besar sebagai civitas akademika yang kemudian ditanggapi oleh Baiquni melalui penjelasan tentang tugas DGB UGM sebagaimana ditentukan dalam Struktur dan Organisasi Tata Kelola Universitas Gadjah Mada diantaranya: “Mengembangkan pemikiran atau pandangan serta memberikan masukan kepada organ UGM terkait isu strategis yang dihadapi bangsa dan negara serta penyelesaiannya; Menjadi pelopor dalam mengembangkan dan menanamakan wawasan kebangsaan kepada civitas akademika dan masyarakat”.
Berdiskusi terkait beberapa hal yang sangat menjadi perhatian yaitu tentang kesehatan mental (mental health) yang memerlukan penanganan konseptual hingga pencegahan, perawatan, dan penyembuhan mental. Pada pertemuan ini Baiquni juga menyampaikan tentang upaya kesehatan jiwa dan raga melakukan aktivitas sehat dan bugar diantaranya: Shinrin Yoku mandi oksigen di bawah pepohonan hutan atau kebun dan taman, Nordic Walking berjalan dengan tongkat yang efektif untuk menggerakkan sendi-sendi dan meningkatkan sirkulasi oksigen, Art Stone Balancing fokus menata keseimbangan menghayati sirkulasi oksigen.
Perbincangan sore berlanjut dengan topik penanganan dan pengelolaan sampah menjadi barang yang bermanfaat, menjadi bahasan dari pengalaman yang telah dilakukan Mapagama Bhakti di Yogyakarta dan perlunya kemitraan yang lebih luas dan penerapan di wilayah lainnya. Penanganan sampah berbasis komunitas hingga sistem pengelolaan sampah di tingkat kabupaten dan kota memerlukan partisipasi warga dan kolaborasi mitra. Gagasan inovatif dan Gerakan kreatif penanggulangan sampah dibahas dan menjadi perhatian para pencinta alam ini untuk turut serta turun tangan menanganinya.
Ada tiga UNESCO Chairs yang sedang diemban UGM, yakni: Heritage, Indigo, dan Etika Biomedis. Menyambung keinginan kolaborasi para alumni Kagama, maka ketiga UGM UNESCO Chairs ini dapat menjadi pola kerjasama agar dapat manfaat migunani bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan perbaikan kehidupan nyata. DGB UGM juga mengembangkan kegiatan peningkatan kapasitas kepemimpinan yang adalah rangkaian sebuah dalam program yang dinamakan The ALTITUDE (Academic Leadership Training on Innovative Transformation for University Development and Empowerment). Kolaborasi akan terlaksana dan saling membantu dalam melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi selama ini, pungkasnya.
Penulis: Heru Sutrisno