Serah terima jabatan pergantian antar waktu Ketua Dewan Guru Besar UGM periode 2021-2026 dilaksanakan dalam rapat pleno Dewan Guru Besar UGM, pada hari Senin (1/7) di ruang Balai Senat. Rapat pleno dibuka oleh Ketua DGB Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sc. didampingi Sekretaris DGB Prof. Dr. Muhammad Baiquni, MA.
Keputusan Rapat Pleno Musyawarah Pergantian Antar Waktu pada hari Rabu (8/5) Pimpinan Dewan Guru Besar karena memasuki masa purna tugas, dari peraturan yang ada maka disepakati dan dinyatakan sah untuk diselenggarakan dan mengambil keputusan melalui mekanisme musyawarah mufakat dan disepakati yakni Ketua Prof. Dr. Muhammad Baiquni, MA Guru Besar Fakultas Geografi dan Sekretaris Prof. Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Serah terima jabatan dilakukan Pimpinan Majelis Wali Amanah (MWA) yang diwakilkan oleh Dr. Bagus Santoso, M.Soc.Sc. selaku Sekretaris MWA dengan menyerahkan Surat Keputusan MWA kepada Ketua DGB Prof. Dr. Muhammad Baiquni, MA dan Prof. Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP. sebagai Ketua dan Sekretaris DGB periode antar waktu 2021-2026. Pleno serah terima ini juga mengundang Pimpinan Universitas dan Pimpinan Organ, Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum. selaku Ketua Senat Akademik menyampaikan peran dalam statuta MWA sangatlah tinggi dan mulia, tegasnya. Ia mengingatkan kembali DGB adalah perangkat UGM yang berfungsi sebagai pelopor, pemberi nasihat, penjaga integritas moral dan etika sivitas akademika serta mengembangkan pemikiran dan pandangan terkait dengan isu strategis nasional dan/atau internasional dalam rangka mendukung peran dan kontribusi UGM bagi kesejahteraan bangsa dan umat manusia. Kegiatan DGB selama ini sudah sangat membantu kinerja civitas akademika melakukan harmonisasi dan keselarasan dengan adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkembang selama ini. Secara simbolis, serah terima ditandai pengalungan tanda kehormatan DGB yang diberikan oleh MWA, pemberian sertifikat dan lencana Guru Besar Mengabdi kepada Prof. Maksum. Acara dilanjutkan dengan sambutan secara bergantian dari Ketua DGB lama dilanjutkan Ketua DGB baru.
Prof Maksum, dalam rapat pleno selalu menyampaikan beberapa hal penting terkait tugas dan fungsi DGB. Para anggota DGB diharapkan ikut berperan dalam rangka menjadikan UGM lebih bermanfaat bagi masyarakat. Para guru besar memiliki peran dalam pengembangan keilmuan dan akademik diantaranya adalah kegiatan Professors go to Frontiers atau Guru Besar Mengabdi di wilayah kepulauan terdepan dan terpencil Rote Ndao dan Ende di Nusa Tenggara Timur 2022, Ternate-Tidore (Maluku Utara) Menado-Kep.Sangihe (Sulawesi Utara) 2023, Papua 2024 dan tahun depan ke Sabang Pulau Weh (Nangro Aceh Darussalam). Kegiatan keilmuan para guru besar ini dilakukan dalam bentuk seminar, kuliah umum, mengunjungi daerah dengan beraudiensi dengan para pemangku wilayah untuk menggali nilai-nilai, budaya dan kearifan. Selain mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kerjasama selama ini, Prof Maksum dalam sambutannya menyampaikan pula permohonan maaf bila terdapat kesalahan saat mengemban tugas selama di Dewan Guru Besar UGM. Dalam perjalanannya, kita tidak selalu lepas dari permasalahan, baik permasalahan ringan ataupun berat. Namun, syukur Alhamdulilah, semua dapat diselesaikan dengan baik. Terutama berkat semangat kebersamaan kita, solidaritas kita dan kerjasama yang baik antara anggota DGB. Apa-apa yang dihasilkan masing-masing komisi sudah terlihat dan dapat dirasakan. Ini memperlihatkan kemajuan yang dicapai DGB UGM, ujar Prof Maksum.
Sementara Prof Baiquni mengungkapkan, bahwa jabatan sebagai ketua dan sekretaris DGB adalah tanggungjawab yang harus diemban. Yaitu suatu jabatan yang memerlukan kejernihan berpikir, ketelitian, kebijaksanaan, kearifan, kepekaan, kesabaran dan pengendapan emosi dalam pengambilan keputusan. Itu merupakan ciri khas dari Dewan Guru Besar, mengakar kuat kebawah dan menjulang tinggi pada amalan dan budi pekerti ujar-Nya.
Prof Baiquni berharap agar DGB UGM dapat berperan lebih potesial dan migunani pada universitas dalam tugas-tugasnya. Selain itu, DGB diharapkan dapat meningkatkan kepedulian UGM terhadap kebangsaan dan jati diri bangsa dalam dinamika yang ada saat ini.
Kehadiran Universitas Gadjah Mada diharapkan dapat mempererat kerjasama kebudayaan dan pendidikan, terutama dalam meningkatkan kualitas manusia. Para guru besar diharapkan peran untuk mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi guna riset kebijakan, penanganan terkait masalah kesejahteraan yang adil dan merata.
Penulis dan Foto
Heru Sutrisno